Geodesi Berprestasi

Geodesi Bangga 2017

[GEODESI BANGGA]

Selamat Geodesi mendapatkan juara dalam kegiatan Geo-Innovation Bootcamp yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), yang dilaksanakan di Bogor pada waktu lalu.

Dengan predikat,
Juara 2 (Ketua Tim – David Muhammad Yusuf TGD’15 dkk) dan

Juara 3 (Ketua Tim – Akhlis Herin Prabowo TGD’15 dkk).
Semoga dapat memberikan semangat kepada yang lain untuk turut berprestasi membanggakan geodesi dan UGM

Salam hangat dari kami,
Pengurus KMTG Periode 2017/2018

Geodesi Berprestasi

GEODESI JUARA UMUM TEKNISIADE SENI 2016

Jodoh memang gak kemana. Yang dulu pernah pergi kini telah kembali pulang. Ya dia, Piala Bergilir Juara Umum Teknisiade. Dia rindu kepada rumahnya, KMTG.

Ini adalah sedikit cerita tentang kebahagiaan kami bersama seluruh warga geodesi, beserta Kepala Departemen, Kepala Prodi dan Sekretaris Prodi Teknik Geodesi. Ini adalah hasil usaha kita semua. Tapi, perjuangan yang sesungguhnya adalah berkat do’a dan dukungan kita semua. Terimakasih Geodesi, We Love You !

#GEODESI #SATUHATI

Salam hangat dari kami,
Pengurus KMTG 2016/2017

image_df280d0

Geodesi Berprestasi

TIM AEROMODELLING OUTPUT APLIKATIF KARYA ANAK GEODESI

TIM AEROMODELLING OUTPUT APLIKATIF KARYA ANAK GEODESI KMTG PERIODE 2016/2017
—————————————-

Tim Aeromodelling Geodesi UGM yang diikuti oleh pengurus KMTG periode 2016/2017 ini akan merakit dan memamerkan hasil karya aplikatif di UGM expo lantai 2 zona mitigasi bencana & lingkungan

Sekedar pengenalan, tim Aeromodelling Geodesi UGM terbentuk bulan April 2016. Tim ini adalah tim bentukan yang dikhususkan untuk membuat output aplikatif karya anak Geodesi UGM. Diketuai oleh Muhammad Ulin Nuha (TGD’14) dan dibimbing oleh dosen pembina bapak Catur Aries Rokhmana. Sesuai visi misi KMTG periode 2016/2017 yang akan menciptakan output aplikatif di akhir periode, akhirnya dengan mengucapkan syukur alhamdulillah akhirnya terbentuklah tim Aeromodelling sebagai tim khusus output aplikatif

Berminat kah ikut serta dari tim ini? Apakah bisa jadi bagian pencipta sejarah pertama di Geodesi menciptakan karya aplikatif anak Geodesi? Menurut ketua tim (M. Ulin Nuha) akan diadakan open recruitment dalam beberapa waktu kedepan. Yuk siapkan diri Anda untuk jadi bagian kami :)!

Mohon doa & dukungan dari seluruh warga Geodesi UGM semoga tim Aeromodelling mampu menciptakan karya output aplikatif di akhir periode kepengurusan KMTG ini amin 🙂

Salam hangat dari kami,
Pengurus KMTG periode 2016/2017

image_1b83929 image_8abc063 image_7868d62

Geodesi Berprestasi

GEODESI JUARA FUTSAL TEKNISIADE 2016

GEODESI JUARA FUTSAL PUTRA TEKNIKSIADE 2016
———————————————————————————–

Setelah dahaga gelar 4 tahun tanpa gelar juara, akhirnya KMTG berhasil meraih medali emas pada cabang Futsal Putra Teknisiade 2016!!!

Berikut kami berikan dokumentasi Final Futsal Putra Tekniksiade 2016

GLORY CAME BACK

Salam hangat dari kami,
Pengurus KMTG 2016/2017

image_2a3247a image_6a10374 image_10cce9d image_51a0c23 image_84e8396 image_560ef9e image_4243272 image_a34031c image_c6f7689 image_ca128e6 image_d0622d2 image_f0a35fc

Geodesi Berprestasi

CATATAN INSPIRATOR

MENGENAL CATATAN INSPIRATIF SANG INSPIRATOR “CINCIN MERAH DI BARAT SONNE”
—————————————

Siapa yang tidak kenal bapak I Made Andi Arsana? Dosen Teknik Geodesi alumni angkatan 1996 ini tidak asing lagi di telinga kita semua. Tak sedikit catatan inspirasi selalu dihasilkan oleh jemari beliau

Berikut kami sampaikan kisah beliau yang dikemas didalam buku “Cincin merah di barat Sonne” :

“Saya memutuskan untuk membagikan buku saya ini dalam bentuk PDF (edisi revisi). Silakan diunduh di http://bit.ly/eCMBS Silakan diteruskan kepada siapa saja yang mungkin tertarik.

Buku ini menceritakan pengalaman saya mengarungi Samudera Hindia selama sebulan menggunakan Kapal Riset/Survey Jerman. Bagi seorang Surveyor, buku ini menyajikan hal-hal teknis dengan bahasa yang populer. Bagi non surveyor, saya mengajak Anda menyelami dunia kami dengan cara yang semoga mudah dipahami.”

Selamat membaca semua 🙂

Salam hangat dari kami,
Pengurus KMTG periode 2016/2017

image_12dd43d

Geodesi Berprestasi

Aplikasi Pemetaan Krisis Pascabencana Gempa Karya Mahasiswa UGM


Lima mahasiswa Fakultas Teknik UGM mengembangkan sebuah aplikasi berbasis android untuk mempermudah penanganan tanggap bencana yang diberi nama “Seismo Sense”. Mereka adalah Tegar Pualam Syuhada, Putri Azizah, dan Rais Afif dari Teknik Geodesi, Brigitta Petra dari Teknik Sipil, serta Fransiskus Anindita Kristiawan Pramana Gentur Sutapa dari Teknologi Informasi.

“Aplikasi ini bisa memudahkan masyarakat untuk melaporkan informasi tentang jumlah korban, pengungsi dan kerusakan yang terjadi akibat gempa,” kata Ketua tim pengembang Seismo Sense, Tegar Pualam, Selasa (24/5) di UGM.

Tegar menyampaikan gagasan pengembangan aplikasi ini berawal dari keprihatinan atas kondisi Indonesia yang rawan terjadi bencana, termasuk gempa bumi. Letaknya yang berada di kawasan “cincin api” atau pertemuan lempeng benua menjadikan Indonesia rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami. Tidak sedikit korban jiwa , kerugian materi, dan lainnya yang timbul akibat bencana ini.

Sementara itu, upaya untuk menghimpun data ataupun informasi terkait jumlah korban, pengungsi, maupun kerusakan akibat bencana membutuhkan waktu relatif lama. Salah satunya dikarenakan metode input korban yang dilakukan oleh para relawan masih menggunakan cara manual.

“Selama ini jika terjadi bencana gempa susah mendapatkan informasi jumlah korban, kerusakan dan lainnya karena input data masih manual sehingga berdampak pada lambatnya penanganan korban,” paparnya.

Oleh sebab itu, mereka berinisitaif membuat aplikasi yang membantu memudahkan pemerintah dalam menginvetarisasi data korban maupun kerusakan karena bencana. Tegar dan rekan-rekannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) melakukan inovasi aplikasi berbasis android agar masyarakat bisa secara langsung berpartisipasi melaporkan kondisi terkini akibat gempa.

“Lewat aplikasi ini masyarakat dapat melaporkan data mengenai korban, posisi korban, kerusakan, dan foto kerusakan secara real time,” tuturnya.

Fransiskus menjelaskan program yang dijalankan untuk aplikasi ini mulai dari pencarian database dari instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta konsultasi dengan Tim Reaksi Cepat ketika bencana terjadi. Pembuatan dan pengembangan software juga dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu mengumpulkan data dengan cepat dan tepat. Dalam tahap assesmen data terdapat dua tahapan yaitu tahap darurat logistik dan rehabilitasi rekonstruksi. Melalui kedua menu ini masyarakat dapat melaporkan kondisi di lingkungkunganya yang terkena bencana seperti korban maupun kerusakan akibat gempa.

Untuk pengoperasian aplikasi ini tergolong sederhana, yakni dengan mengaktifkan geolocation di ponsel. Selanjutnya, secara otomatis data akan masuk ke dalam server Seismo Sense. Informasi hasil pelaporan itu dapat langsung tersaji secara detail misalnya jumlah korban, tingkat kerusakan, dan bantuan dalam waktu singkat disertai dengan koordinat lokasi bencana.

“Poin-poin penting seluruh data yang masuk akan divisualisasikan ke dalam peta online dinamis. Data-data akan ditampilkan sesuai kaidah kartografis yang mempermudah proses analisis dalam pengambilan keputusan,” urainya.

Fransiskus mengatakan dengan aplikasi itu tidak hanya meningkatkan kontribusi masyarakat untuk melaporkan kondisi suatu daerah pascabencana. Dengan informasi tersebut sekaligus membantu pemerintah dalam melakukan pemetaan kondisi daerah pascabencana secara efisien sehingga mendukung proses pengambilan kebijakan dalam proses tanggap darurat, rehabilitas, dan rekonstruksi.

sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/11724-aplikasi.pemetaan.krisis.pascabencana.gempa.karya.mahasiswa.ugm

Geodesi Berprestasi

Belajar Matematika Lebih Menyenangkan dengan Sibomat


Mata pelajaran matematika bagi sebagian anak sekolah dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit. Bahkan, tidak sedikit siswa yang menganggap pelajaran berhitung ini sebagai momok yang menakutkan. Tak heran apabila kemampuan matematika siswa-siswa di Indonesia tergolong rendah

Menurut suatu survei yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang dilakukan pada 65 negara di dunia tahun 2012 lalu, terungkap bahwa kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Bahkan, kurang dari 1 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika.

Kenyataan ini mendorong sejumlah mahasiswa UGM mengembangkan inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut. Mereka berusaha membantu siswa sekolah untuk lepas dari keterpurukan di bidang matematika.

Adalah Hanif Hatta Mustofa dan Yuda Saputra (Teknik Geodesi), Lia Irawati (Gizi Kesehatan), Wida Reza Hardiyanti (Ilmu Ekonomi), dan Eka Nurcahyati (Kartografi dan Pengindraan Jauh) membuat inovasi boneka edukasi Aksi Boneka Matematika atau yang disebut dengan Sibomat. Boneka ini didesain dengan bentuk-bentuk tertentu sesuai materi pembelajaran matematika siswa SD dengan memadukan unsur teknologi di dalamnya.

“Sementara ini materi yang kami masukkan dalam boneka ini adalah terkait bangun ruang, bangun datar,
dan satuan panjang,” kata Hanif, Ketua tim pengembang boneka Sibomat, saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM, Selasa (24/5).

Sementara untuk menarik minat anak-anak mereka mengembangkan boneka dalam berbagai bentuk. Beberapa diantaranya seperti balok, tabung limas, prisma, dan satuan panjang berbentuk dinosaurus.

Yuda menambahkan boneka didesain secara kreatif dan modelnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Harapannya boneka ini nantinya mampu merangsang pola berpikir anak agar lebih mudah dalam mempelajari matematika. Selain itu, untuk mendukung suasana pembelajaran di kelas lebih interaktif, boneka ini dilengkapi kancing pada rumus boneka. Dengan demikian anak dapat sekaligus belajar dan bermain dengan memadukan rumus dengan bentuk yang sesuai dengan boneka.

“Dalam boneka juga dilengkapi dengan rumus boneka yang bisa dilepas yaitu rumus bangun ruang dan rumus luas bangun datar,” tuturnya.

Disampaikan Yuda boneka ini juga dilengkapi unsur teknologi berupa unsur suara yang terdiri 3 macam tombol suara, yaitu suara ciri-ciri bangun boneka, lagu anak-anak, dan lagu daerah. Dengan adanya penambahan unsur lagu anak-anak dan lagu daerah diharapkan dapat melestarikan budaya bangsa di kalangan anak-anak.

Lima mahasiswa ini tidak hanya membuat boneka matematika, tetapi juga membuat gantungan kunci, gantungan kaca mobil untuk alat pembelajaran matematika. Gantungan dibuat dalam bentuk tabung dan balok yang dibuat berbentuk profesi guru dan koki.

Bagi Anda yang berminat akan boneka ini bisa langsung membeli secara online di www.si-bomat.com. Boneka dan gantungan kunci ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp25 ribu sampai Rp250 ribu.

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/11723-belajar.matematika.lebih.menyenangkan.dengan.sibomat

Geodesi Berprestasi

Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pencegah Pelanggaran Batas Maritim

6036-mahasiswa-ugm-kembangkan-teknologi-pencegah-pelanggaran-batas-maritim

Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi untuk mencegah terjadinya pelanggaran batas maritim Indonesia. Mereka adalah I Made Sapta Hadi dan Bagas Lail Ramadhan , mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi serta Imaddudin A Majid, Jurusan Teknik Elektro.

Sapta mengatakan pengembangan alat ini diawali dari keprihatinan mereka terhadap maraknya kasus pelanggaran batas maritime di wilayah perbatasan yang berujung pada penangkapan nelayan Indonesia oleh Negara tetangga. Salah satu penyebab terjadinya pelanggaran batas tersebut dikarenakan ketidaktahuan para nelayan terkait letak garis batas yang tepat. “Apalagi di tengah laut garis batasnya tidak terlihat secara nyata,” terangnya, Senin (30/11) di Kampus UGM.

Di bawah bimbingan I Made Andi Arsana,Ph.D, dosenTeknik Geodesi UGM yang juga pakar di bidang batas maritim, Sapta dan kawan-kawan membuat sebuah alarm yang terintegrasi denganGlobal Positioning System (GPS). Alarm yang sudah terintegrasi dengan GPS kemudian diinputkan koordinat dari batas maritim yang sudah disepakati Indonesia dengan negara tetangga.

Alat yang diberinama Swates (Suwanten Wates) atau dalam bahasa Indonesianya Suara Perbatasan mudah dalam pengoperasiannya. Swates bekerja dengan memberikan peringatan dini berupa bunyi alarm ketika alat tersebut di dekatkan ke arah perbatasan. Sehingga saat nelayan berlayar mendekati wilayah perbatasan secara otomatis alat akan langsung mengeluarkan bunyi memberikan peringatan dini agar tidak melewati batas maritim.

“Alat ini telah diuji dan mampu memberikan peringatan dini dengan ketelitian posisi mencapai 2,5 meter dari garis batas yag didefinisikan,”jelasnya.

Bagas menambahkan saat ini mereka tengah mengembangkan Swates menjadi lebih inovatif lagi. Harapan kedepan bisa memproduksi secara masal sehingga dapat segera digunakan oleh banyak nelayan Indonesia di wilayah perbatasan. “Semoga nantinya tidak ada lagi nelayan yang melanggar batas maritim dan ditangkap Negara tetangga,” harapnya.

Hadirnya Swates tidak hanya mampu mencegah terjadinya pelanggaran batas maritim di Indonesia khususnya yang dilakukan oleh nelayan di wilayah perbatasan. Namun, alat ini berhasil meraih juara I dalam Lomba Geospasial Inovatif Nasional yang di gelar di Fakultas Teknik UGM, pada tanggal 27-29 November 2015. (Humas UGM/Ika)

sumber

Geodesi Berprestasi

Mahasiswa Geodesi UGM Borong Juara di Ajang ITB GIS Student Competition

1439462648144

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh tim Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada di ajang kompetisi ITB GIS Student Competition 2015.

ITB GIS Student Competition 2015 sendiri adalah acara yang diadakan oleh Teknik Geodesi ITB untuk memperingati 65 tahun pendidikan geodesi di Indonesia, salah satu rangkaian acaranya adalah GIS Student Competition yang diselenggarakan pada tanggal 9-13 Agustus 2015 bertempat di Kampus ITB. GIS Student Competition sendiri terdiri dari tiga macam lomba yaitu GIS Olympiad, GIS Application Competition, dan Map Competition. Pada ajang tersebut Teknik Geodesi UGM mengirimkan empat tim dalam lomba tersebut tiga tim pada GIS Olympiad dan satu tim dalam lomba GIS Application Competition. Tiga tim dalam GIS Olympiad adalah tim pertama terdiri dari Kholqi Azam Rizaldi, Larassita Ninda, dan Farikhotul Chusnayah untuk tim kedua terdiri dari Tegar Pualam Syuhada, Rofiqoh dan Khoirunnisaa Ronaaf Fairuuz dan untuk tim GIS Olyimpiad yang ketiga terdiri dari Buyung Wahyu Prinatama, Adhisye Rahmawati dan Sardila Sailellah. Sementara itu untuk tim GIS Application terdiri dari Nur Izzahudin, Yoseph Dimas Ardian, dan Buyung Wahyu.

1st

Pada ajang tersebut diikuti beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia seperti ITB, UGM, UPI, UNDIP, ITS dan lain-lain. Pada kompetisi GIS Olympiad terdapat tiga fase yang harus diikuti oleh peserta yaitu fase  tes tertulis dan tes lapangan yang merupakan fase seleksi setelah itu tiga tim yang lolos akan maju ke babak final. Pada saat fase seleksi tim pertama Geodesi UGM berhasil menempati posisi ke-2 , tim kedua menempati posisi ke-4 dan tim ketiga menempati posisi ke-7. Sementara itu di posisi pertama ditempati oleh tim dari Geografi UGM dan ditempat ketiga ditempati oleh tim dari Geodesi ITB. Pada saat babak final Tim dari Geodesi UGM yang terdiri dari Kholqi Azam Rizaldi, Larassita Ninda, dan Farikhotul Chusnayah berhasil mengalahkan kedua pesaingnya dan menjadi Juara 1 melalui lomba cerdas cermat dengan skor 16 untuk tim Geodesi UGM, 14 untuk tim Geodesi ITB dan 8 untuk tim Geografi UGM.

2nd

Disisi lain tim Geodesi UGM pada ajang GIS Application Competition berhasil menjadi Juara 2 pada ajang tersebut dengan membuat karyanya yang berjudul “A Prototype of Mobile GIS Application to Find Missing People” yang merupakan sebuh aplikasi pencarian orang hilang berbasis android dengan memanfaatkan analisis geospasial.

sumber

Geodesi Berprestasi

GEODESI SANG JUARA TECHFEST 2014  

         Teknik Geodesi akhirnya kembali memperkuat eksistensinya melalui perlombaan seni se-Fakultas Teknik dengan menjadi Juara Umum Technical Festival (TECHFEST) tahun 2014. Technical Festival atau biasa disingkat TECHFEST merupakan salah satu acara tahunan yang diadakan oleh Departemen OASE BEM FT UGM. TECHFEST diadakan selama dua hari yaitu tanggal 24 Mei dan 25 Mei 2014. TECHFEST diadakan bertujuan sebagai ajang ‘unjuk gigi’ mahasiswa-mahasiswi Fakultas Teknik UGM dalam bidang seni. Cabang seni yang dilombakan pun beraneka ragam,  yaitu Teater, Vocal Group, Stand Up Comedy, Sketsa, Fotografi, Tari Kreasi, Graffiti, Band dan satu cabang terbaru Film Fiksi.

               Malam puncak TECHFEST 2014 pun diramaikan oleh sorak sorai mahasiswa Teknik Geodesi yang meriah ketika nama Teknik Geodesi berulang kali diucapkan oleh MC sebagai pemenang berbagai cabang lomba. Kemenangan ini tentunya membuat\ Teknik Geodesi dinobatkan sebagai Juara Umum pada TECHFEST 2014 untuk yang pertama kalinya dan memperoleh piala bergilir, beberapa cabang lomba yang berhasil dimenangkan Teknik Geodesi diantaranya yaitu:

  1. Juara 1 cabang seni Graffiti
  2. Juara 1 cabang seni Teater
  3. Juara 1 cabang seni Stand Up Comedy
  4. Juara 2 cabang seni Film Fiksi
  5. Juara 3 cabang seni Vocal Grup

             “Gak nyangka deh geodesi bisa jadi juara umum buat yang pertama kalinya, bangga yang pasti, makasih juga buat temen-temen yang sudah mengorbankan jiwa dan raga demi KMTG di Techfest 2014. Semoga pialanya betah di KMTG, jadi periode selanjutnya wajib mempertahankannya. Salam awesome!” kata Made Ditha Ary Sanjaya yang merupakan Kepala Departemen Minat dan Bakat KMTG. Kebanggaan ini tentunya juga dirasakan oleh semua Keluarga Teknik Geodesi UGM. Pencapaian yang luar biasa ini tentunya tak lain akibat kerja keras dan dukungan semua elemen. Semoga kebangkitan ini dijadikan batu loncatan untuk menggapai lebih banyak prestasi nantinya, baik prestasi akademis dan non-akademis. GEODESI BERPRESTASI!