1. Milkbar
Pada tanggal 7 Desember 2014, sekitar pukul 20:00 WIB, anggota Departemen Kewirausahaan KMTG melakukan Kunjungan KWU ke ‘Milkbar: Milkshake and Ice Cream’ yang merupakan salah satu gerai susu kocok dan es krim di Yogyakarta. Kompleks Jogja Paradise Foodcourt merupakan lokasi dari Milkbar.Dengan ramah, kami disambut oleh dua orang pengurus utama Milkbar, yakni Mbak Tika dan Mbak Karlina. Dua usahawan muda ini menyambut kami dan mempersilahkan kami duduk. Milkbar mempunyai suasana yang nyaman dengan kursi-kursi dan meja-meja yang lucu dan mural apik dengan tulisan ‘Passionate Taste’ di dindingnya.
Setelah membuatkan minuman yang kami pesan, Mbak Tika dan Mbak Karlina pun ikut bergabung dengan kami. Masih dengan celemek birunya, mereka memulai ceritanya.
Mbak Tika, bernama lengkap Tika Yusuf, memang bukanlah seorang yang mudah menyerah. Milkbar bukanlah bisnis pertama yang beliau tekuni. Sebelumnya, Mbak Tika juga membuka bisnis laundry, yang sayangnya tidak berjalan lama. Mbak Tika mengakui, bahwa ketidakpahamannya akan seluk-beluk bisnis laundry membuatnya terkesan asal-asalan dan bukanlah hal yang mengherankan jika bisnis itu belum berhasil dan justru membuatnya mengalami kerugian.
Ide untuk membuka bisnis ketiganya ini, Mba Tika akui berasal dari kesukaannya kepada minuman berbahan dasar susu dan ice cream tersebut. Hampir di semua gerai yang menjual milkshake di Jogja, sudah pernah Mbak Tika coba, baik dari milkshake dari harga yang paling murah hingga milkshake yang ada di hotel-hotel. Dari sekian banyak milkshake yang Ia minum, Mbak Tika menyadari bahwa belum ada gerai yang menjual milkshake dengan rasa kelas hotel berbintang, namun dengan harga yang merakyat. Selain itu, Mbak Tika juga ingin warga jogja merasakan bagaimana sesungguhnya Milkshake yang tidak ‘palsu’.
Untuk memulai dan mengembangkan sebuah bisnis, menurut Mba Tika, tidak memerlukan sebuah background pendidikan yang berhubungan dengan bisnis. Yang diperlukan adalah kemauan dan orang-orang yang kreatif, tidak mau berdiam diri, dan orang yang monoton. Milkbar sudah mempunyai orang-orang yang seperti itu. Mbak Acik, yang memproduksi resep dan melakukan quality check merupakan seorang yang kreatif, Mbak Karlina mreupakan seseorang yang menyukai hal yang monoton sehingga cocok untuk mengurus dokumen-dokumen Milkbar, dan Mbak Tika merupakan orang yang tidak bisa diam. Mbak Tika dan Mbak Karlina juga menerangkan bahwa membuka bisnis tidak melulu berurusan dengan prosedur yang ribet. Milkbar merupakan member dari Jogja Paradise, sehingga untuk perijinan dan lain-lain sudah diurusi oleh pihak Jogja Paradise.
Milkbar: Milkshake and Ice Cream bagi para pengurusnya bukan hanya merupakan sebuah bisnis. Untuk para karyawan Milkbar, Mba Tika selal melakukan training terlebih dahulu dan juga melakukan sesuatu seperti kelas motivasi untuk para karyawannya. Tiap minggu karyawannya akan ditanyai, apa yan sudah mereka lakukan minggu ini untuk menggapai mimpinya. Mba Tika selain ingin memperkerjakan karyawannya yang sebagian besar adalah mahasiswa, ia juga ingin membagikan ilmu dan pengalamannya. Selain itu, Milkbar juga tidak pernah keberatan untuk mendukung acara-acara ang diadakan oleh para mahasiswa. Milkbar bisa bekerja sama dan bisa memberikan voucher bagi mereka yang mau.
Sebelum berpisah, kami sempat menanyakan sebenarnya apa hal yang paling penting dala, membuka sebuah bisnis. Mba Tika berkata ‘Enjoy your steps’ karena kesuksesan sebuah bisnis adalah bergantung kepada bagaimana pebisnis tersebut menjalani setiap harinya.