Geodesi Berprestasi

Belajar Matematika Lebih Menyenangkan dengan Sibomat


Mata pelajaran matematika bagi sebagian anak sekolah dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit. Bahkan, tidak sedikit siswa yang menganggap pelajaran berhitung ini sebagai momok yang menakutkan. Tak heran apabila kemampuan matematika siswa-siswa di Indonesia tergolong rendah

Menurut suatu survei yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang dilakukan pada 65 negara di dunia tahun 2012 lalu, terungkap bahwa kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Bahkan, kurang dari 1 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika.

Kenyataan ini mendorong sejumlah mahasiswa UGM mengembangkan inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut. Mereka berusaha membantu siswa sekolah untuk lepas dari keterpurukan di bidang matematika.

Adalah Hanif Hatta Mustofa dan Yuda Saputra (Teknik Geodesi), Lia Irawati (Gizi Kesehatan), Wida Reza Hardiyanti (Ilmu Ekonomi), dan Eka Nurcahyati (Kartografi dan Pengindraan Jauh) membuat inovasi boneka edukasi Aksi Boneka Matematika atau yang disebut dengan Sibomat. Boneka ini didesain dengan bentuk-bentuk tertentu sesuai materi pembelajaran matematika siswa SD dengan memadukan unsur teknologi di dalamnya.

“Sementara ini materi yang kami masukkan dalam boneka ini adalah terkait bangun ruang, bangun datar,
dan satuan panjang,” kata Hanif, Ketua tim pengembang boneka Sibomat, saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM, Selasa (24/5).

Sementara untuk menarik minat anak-anak mereka mengembangkan boneka dalam berbagai bentuk. Beberapa diantaranya seperti balok, tabung limas, prisma, dan satuan panjang berbentuk dinosaurus.

Yuda menambahkan boneka didesain secara kreatif dan modelnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Harapannya boneka ini nantinya mampu merangsang pola berpikir anak agar lebih mudah dalam mempelajari matematika. Selain itu, untuk mendukung suasana pembelajaran di kelas lebih interaktif, boneka ini dilengkapi kancing pada rumus boneka. Dengan demikian anak dapat sekaligus belajar dan bermain dengan memadukan rumus dengan bentuk yang sesuai dengan boneka.

“Dalam boneka juga dilengkapi dengan rumus boneka yang bisa dilepas yaitu rumus bangun ruang dan rumus luas bangun datar,” tuturnya.

Disampaikan Yuda boneka ini juga dilengkapi unsur teknologi berupa unsur suara yang terdiri 3 macam tombol suara, yaitu suara ciri-ciri bangun boneka, lagu anak-anak, dan lagu daerah. Dengan adanya penambahan unsur lagu anak-anak dan lagu daerah diharapkan dapat melestarikan budaya bangsa di kalangan anak-anak.

Lima mahasiswa ini tidak hanya membuat boneka matematika, tetapi juga membuat gantungan kunci, gantungan kaca mobil untuk alat pembelajaran matematika. Gantungan dibuat dalam bentuk tabung dan balok yang dibuat berbentuk profesi guru dan koki.

Bagi Anda yang berminat akan boneka ini bisa langsung membeli secara online di www.si-bomat.com. Boneka dan gantungan kunci ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp25 ribu sampai Rp250 ribu.

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/11723-belajar.matematika.lebih.menyenangkan.dengan.sibomat

Leave a Reply

Your email address will not be published.