Kilas Balik Geodesi

Sharing DIKTI (Kerja Praktek Mahasiswa Teknik Geodesi Angkatan 2013)

Sharing DIKTI (Kerja Praktek Mahasiswa Teknik Geodesi Angkatan 2013)

Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi FT UGM

Kamis s.d Jumat, tanggal 18 s.d 19 Mei 2017

 

Kegiatan sharing DIKTI dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 Mei 2017 bertepatan di ruang III.4 gedung Departemen Teknik Geodesi. Kegiatan diawali dengan pembukaan dari Bapak Abdul Basith, yang dilanjutkan cerita alumni Teknik Geodesi mengenai pengalaman kerja kegeodesian dalam dunia penerbangan. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian presentasi dari mahasiswa teknik geodesi angkatan 2013 yang telah melaksanakan kerja praktek di setiap tempat yang berbeda.

Untuk sesi pertama diisi oleh Pusat Hidro-Oceanografi TNI AL, dengan pembicara Ahmad Fitriana A, Herry Supriyanto, Rachmat Hidayat, dan Nur Fani Habibah. Materi diawali dengan penjelasan dasar mengenai Pushidrosal yaitu merupakan badan pemerintahan yang memiliki kewenangan dalam pembuatan peta laut, dimana tugasnya memetakan laut seluruh Indonesia, menjaga kerahasiaan data, membuat jalan/jalur transportasi bagi kapal kapal kecil/besar yang melewati wilayah laut di perairan Indonesia. Untuk kapal surveynya digunakan KRI RIGEL maupun KRI SPCA. Kegiatan kerja praktek ini diantaranya : penentuan garis pantai (pemetaan pinggir pantai), pemetaan laut dalam, penentuan garis pasang surut laut, sounding colok, dan untuk menentukan Zo  dan CTP (pencatatan SVP (cepat rambat gelombang air)). Tempat kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan  di kantor bagian Pushidrosal, bagian pengolahan data, dan bagian survey. Ada tambahan informasi yaitu sekitar bulan Agustus akan diadakan kegiatan survey ±3 bulan, dimana kegiatan survey tersebut diperkirakan ada 27 titik.

Untuk sesi kedua diisi oleh pertamina UTC (Upstream Technology Center), dengan pembicara dari Ghina Kusumawardhani dan Siti Syarafina Y. Adapun materi yang disampaikan diawali dengan penjelasan umum mengenai pertamina UTC, dimana ia memiliki peran dalam mengumpulkan data geodesi, geofisika, dan geologi dalam pengeboran minyak bumi. Peran Geodesi di bidang pertamina UTC, diantaranya : survey seismik (terjuan langsung di lapangan kegiatan yang dilakukan seperti pengukuran lintasan seismik yang sudah dilakukan pihak geofisika, dimana dari hasil yang diperoleh pihak geofisika berupa koordinat yang akan diserahkan ke pihak geodesi), pengukuran azimuth, pre loading (pengeboran) dan quality control (penentuan koordinat). Adapun data olahan yang diperoleh diantaranya : koordinat sebagai titik tembak pengeboran minyak dan buku laporan asli pengukuran topografi. Selama kerja praktek, beberapa yang telah dilakukan oleh mahasiswa geodesi yaitu mencari nilai koreksi pemutaran azimuth, analisa penyebab pemutaran azimuth, dan melakukan perhitungan ulang koordinat. Dari kegiatan kerja praktek diberikan permasalahan dalam penentuan nilai azimuth sebenarnya serta mengecek transformasi koordinat. Beberapa persyaratan jika ingin melakukan kerja praktek di pertamina UTC, diantaranya adalah membuat CV (Curriculum Vitae), form permohonan, IPK minimal 2.80, dan ketentuan lain. Terdapat tambahan cerita pengalaman kerja praktek, yaitu dalam kegiatan kerja praktek ditawarkan untuk memilih antara survey lapangan dan pengolahan data. Dari kegiatan kerja praktek ini dibagi menjadi 3 bidang yaitu geodesi, geofisika dan geologi. Kerja praktek di pertamina UTC tidak tersedia akomodasi sehingga biaya ditanggung sendiri serta memperoleh pengalaman kerja praktek.

Pada sesi ketiga diisi oleh BIG-PRRT (Pusat Pemetaan Rupa Bumi Toponimi), dengan pembicara Ramadhani A.S, Faiz, dan Rais Afif. Kegiatan kerja praktek yang dikerjakan diantaranya : pemetaan wilayah dan Informasi geospasial (pengolahan data). Fasilitas yang diperoleh adalah Mes ±5 km dari BIG dimana mes tersebut nyaman dan pembayarannya tidak mahal, layanan antar jemput dari bis BIG (untuk keberangkatan pagi), serta dapat mencoba visualisasi BIG (digit 3D).

Pada sesi keempat  diisi oleh BIG–PPBW (Pusat Pemetaan Batas Wilayah), dengan pembicara yaitu Imasti Dani P dan Rizky Ridho P. Lokasi untuk kerja praktek ini berada di Gedung BIG (E). Materi yang disampaikan adalah membahas tentang fungsi dari PPBW dalam BIG yaitu membahas tentang batas wilayah (batas maritim) serta batas darat yang kemudian akan diberikan 3 kasus untuk penyelesaiannya, misalnya Indonesia-Timor Leste, Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia. Fasilitas yang tersedia adalah akomodasi dan tempat penginapan yang mudah, transportasi umum mudah dijangkau, kegiatan skripsi yang mendukung, serta bisa mengetahui  perundingan antar negara secara langsung mengenai batas wilayah laut.

Pada sesi kelima diisi oleh Sinarmas Foresty dengan pembicara Yoseph Dimas A dan Sahit Tuntas Sadono. Lokasi untuk kerja praktek ini yaitu di Palembang. Sinarmas Foresty bergerak di bidang  kehutanan. Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek ini yaitu pengukuran batas hutan rakyat, pengukuran elevasi kanal, pemantauan hutan dan fasilitas, serta pembuatan batas hutan (hasil output). Adapun ilmu geodesi yang dimanfaatkan di dalam kerja praktek ini adalah survey GNSS, Survey terestris II dan GIS (Geography Information System).

Pada sesi keenam diisi oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional), dengan pembicara Herlita Ayu Pratiwi. Lokasi kerja praktek ini berada di BPN kota Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan kerja praktek ini meliputi pemetaan zona tanah (membuat zona nilai tanah), pemetaan foto udara (peta foto udara) serta komputerisasi kegiatan pertanahan.

Pada sesi ketujuh diisi oleh Waskita Karya dengan pembicara Akbar Dwi, Bima Adi N dan Nu’aim H. Materi yang disampaikan yaitu kegiatan survey lapangan yang terdiri dari survey gradien subgrade jalan tol (survey sipat datar), ketegakan tiang beton (overpass), survey counterweight, drainase, survey jalur pengalihan jalan dan street mapping. Kegiatan kerja praktek yang dilaksanakan yaitu shopdrawing (melakukan evaluasi galian) dan volume monitoring (membuat cross section secara otomatis).

Pada kegiatan sharing dikti hari kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19 Mei 2017 bertepatan di ruang 3.4 gedung Departemen Teknik Geodesi. Sesi pertama diisi oleh Dinas Perhubungan dengan pembicara Febri dan Rafi. Materi yang disampaikan yakni : menggunakan ArcGIS, basis data, web GIS, QGIS, fotogrametri, bagaimana membuat KAK lebih ke survey rute/GPS/UAV, data yang digunakan (dari konsultan dan pengukuran GPS (Global Positioning System)), skripsi (GPS memanfaatkan data perkeretaapian), dan terdapat overlay perkeretaapian dengan menggunakan analisis geospasial.

Pada sesi kedua diisi oleh INDONESIA POWER UBP MRICA (lebih ke PLTA, Bendungan) dengan pembicara Andes, Rofiqoh dan Laras. Lokasi kerja praktek ini berada di Banjarnegara. Materi yang disampaikan yakni : mengenai divisi GHWC; melakukan pengukuran (beda tinggi atau levelling di power house, parapet main dram, DDC); aplikasi software (AutoCAD); informasi tentang tidak adanya surveyor melainkan banyaknya pekerjaan sipil; informasi tentang jika terdapat masalah, pihak PT. memanggil vendor; pemeriksaan bendungan setahun sekali; dan skripsi tentang pengukuran di air dan darat

Pada sesi ketiga diisi oleh pertamina EP (exploration and production) dengan pembicara Andri dan Devi. Pertamina persero memiliki 5 aset dimana salah satunya adalah pertamina EP yang berlokasi di Cepu dan Madura.  Kegiatan kerja praktek ini meliputi : onshore survey, GPS handheld, pengukuran topografi dilakukan dengan plane table, survey jalur pemetaan, alternatif, melakukan pemetaan sumur, Terestrial Laser Scanner (TLS), serta cut and fill.

Pada sesi keempat diisi oleh Krakatau Steel dengan pembicara Tegar PS dan Reza. Materi yang disampaikan yakni : kegiatan kerja praktek ini termasuk ke dalam proyek “Hot Strip Mill” dan baja batangan (gulungan).  Lingkup pekerjaan proyek Hot Strip Mill (HSM) adalah soil work, diling work and footing foundation, concrete work, steel structure work, mechanical and diping installation, dan electrical.

Pada sesi kelima diisi oleh BIG-Badan Informasi Geospasial (pemetaan batas Wilayah dan bagian batas daerah) dengan pembicara Toyad, Eka dan Ni Komang Supartini. Materi yang diberikan adalah memperoleh buku panduan dari BIG, mengetahui update data terbaru mengenai data batas wilayah PPBW (menyesuaikan dengan basis data yang ada), adanya kegiatan editing topologi (SIG-sesuai topologi), dan memperoleh pengalaman dari adanya kajian rekonstruksi batas daerah.

Pada sesi keenam diisi oleh Dinas Perhubungan Kelautan, dengan pembicara Dila dan Audita Widya. Materi yang disampaikan yakni : tentang kenavigasian dan PAGEO, terdapat dua divisi : divisi kepelabuhan dan divisi kenavigasian (multibeam echosounder) dengan 4 sub unit diantaranya adalah alur dan perlintasan (alur berupa jalan kapal menuju ke pelabuhan), membantu mengolah dan memantau multi/single beam, instalasi alat, dan menggunakan alat hidrografi yang tak tersedia di kampus.

Adapun masukan dan saran dari mahasiswa teknik geodesi (angkatan 2013) yang telah melakukan kerja praktek diantaranya : jangan kaku dalam dunia kerja, memperjuangkan untuk kerja praktek dimanapun, menentukan motivasi awal untuk memilih tempat kerja praktek, tak setiap kerja praktek langsung menerima pendaftar sehingga harus mempersiapkan rencana kedua, mencari tempat kerja praktek yang sesuai dengan tipe pekerjaan, melihat jangka panjangnya, serta mengutamakan pekerjaan yang diinginkan karena skripsi bukanlah hal utama.

image001 image005 image007 image009 image011

Leave a Reply

Your email address will not be published.